Sifat-sifat
mekanis beton keras dapat diklasifikasikan sebagai :
•
Sifat jangka pendek, seperti kuat tekan,
tarik, dan geser, serta modulus elastisitas.
•
Sifat jangka panjang, seperti rangkak dan
susut.
Kuat
Tekan
Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian
standar, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat
pada benda uji silinder beton (diameter 150mm, tinggi 300mm) sampai hancur.
Tata cara pengujian yang umum dipakai adalah standar ASTM (American Society for
Testing Materials) C39-86. Kuat tekan beton umur 28 hari berkisar antara 10 –
65 MPa. Untuk beton bertulang pada umumnya menggunakan beton dengan kuat tekan
berkisar 17 – 30 MPa.
Kuat
Tarik
Kuat tarik beton yang tepat sulit untuk diukur. Selama
bertahun-tahun, sifat tarik beton diukur dengan memakai modulus keruntuhan (modulus
of rupture). Baru-baru ini, hasil dari percobaan split silinder beton,
umumnya memberikan hasil yang lebih baik dan mencerminkan kuat tarik
sebenarnya. Nilai pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujian berulang kali
mencapai kekuatan 0,50 √fc’ – 0,60 √fc’, sehingga untuk beton normal digunakan
nilai 0,57 √fc’.
Kuat
Geser
Kekuatan geser lebih sulit diperoleh, karena sulitnya
mengisolasi geser dari tegangan-tegangan lainnya. Ini merupakan salah satu
sebab banyaknya variasi kekuatan geser yang dituliskan dalam berbagai
literature, mulai dari 20% dari kekuatan tekan pada pembebanan normal, sampai
sebesar 85% dari kekuatan tekan, dalam hal terjadi kombinasi geser dan tekan.
Modulus
Elastisitas
Modulus elastisitas, merupakan kemiringan dari bagian awal
grafik yang lurus dari diagram regangan-tegangan, yang akan bertambah besar dengan
bertambahnya kekuatan beton. Besarnya modulus elastisitas tersebut dapat
dihitung dengan tepat berdasarkan persamaan empiris :
Ec = 0,043 wc1,50 √fc’
Untuk beton normal (wc = 23 kN/m3),
Ec = 4700 √fc’
Di
mana :
Ec=
modulus elastisitas beton tekan (MPa)
wc
= berat isi beton (kg/m3)
fc’
= kuat tekan beton (MPa)
Rangkak
Rangkak (creep) adalah sifat di mana beton mengalami perubahan
bentuk (deformasi) permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya. Rangkak
timbul dengan intesitas yang semakin berkurang untuk selang waktu tertentu dan
akan berakhir setelah beberapa tahun berjalan. Besarnya deformasi rangkak
sebanding dengan besarnya beban yang ditahan dan juga jangka waktu pembebanan.
Pada umumnya rangkak tidak mengakibatkan dampak langsung terhadap kekuatan
struktur, tetapi akan mengakibatkan timbulnya redistribusi tegangan pada beban
kerja dan kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan lendutan (defleksi).
Susut
Susut secara umum didefinisikan sebagai
perubahan volume beton yang tidak berhubungan dengan beban. Pada dasarnya ada
dua jenis susut, yaitu susut plastis dan susut pengeringan. Susut plastis
terjadi beberapa jam setelah beton segar dicor ke dalam cetakan (bekisting).
Sedangkan susut pengeringan terjadi setelah beton mencapai bentuk akhirnya, dan
proses hidrasi pasta semen telah selesai. Laju perubahannya berkurang terhadap
waktu, karena beton semakin berumur akan semakin tahan tegangan dan semakin
sedikit mengalami susut.
Sumber : https://strukturexpert.wordpress.com/2012/04/29/sifat-mekanis-beton-keras/
File nya sangat membantu
BalasHapus